Kamis, 07 Juni 2012

45 Mahasiswa Raih Beasiswa Riset Pangan


ShutterstockIlustrasi
KOMPAS.COM - Sebanyak 45 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menerima bantuan dana penelitian Indofood Riset Nugraha. Program ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada peneliti unggul, khususnya dalam bidang yang terkait dengan ketahanan pangan nasional.
Direktur Indofood Franciscus Welirang mengatakan, Indofood Riset Nugraha (IRN) dipersembahkan guna mendorong dan mengembangkan budaya meneliti di kalangan generasi muda. Untuk melaksanakan program ini, Indofood menggelontorkan total biaya sebesar Rp 1,2 miliar.
"Kami berharap IRN dapat memotivasi mahasiswa agar terus berkarya mengembangkan ide dan pemikiran mereka melalui penelitian yang berkualitas, khususnya di bidang keanekaragaman pangan, yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," kata Franciscus, Rabu (30/5/2012), di Jakarta.
Para peneliti penerima bantuan adalah mahasiswa tingkat akhir dari berbagai jurusan yang akan melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir. Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama penelitian
yang dilakukan di dua kota, yakni di Jakarta untuk perguruan tinggi wilayah Indonesia Barat dan Malang di Jawa Timur bagi wilayah Indonesia tengah dan timur.
Mengambil tema "Menuju Penganekaragaman Pangan Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pengembangan Tepung dan Pati, bidang penelitian dibagi ke dalam lima bidang. Lima bidang itu adalah teknologi pangan, gizi masyarakat, bidang sosial, ekonomi dan budaya, serta bidang budidaya pertanian dan peternakan. Adapun 10 komoditas yang menjadi fokus penelitian para mahasiswa itu adalah gandum, jagung, ubi jalar, pisang, singkong, kelapa sawit, ganyong, kentang, kedelai, dan susu beserta turunannya.
Para peraih penghargaan ini berhasil menyisihkan 176 peserta pengirim proposal penelitian yang berasal dari 39 perguruan tinggi di Indonesia. Seluruh proposal itu diseleksi mulai dari seleksi administratif hingga peninjauan materi penelitian oleh dewan pakar yang diketuai mantan rektor Universitas Atmajaya sekaligus pakar teknologi pangan, Prof Dr FG Winarno.
Penilaian dewan pakar meliputi berbagai aspek, seperti metode penelitian, kreativitas, aspek inovasi, serta aspek kelayakannya. Hasilnya didapatlah 45 proposal terpilih, yakni 20 proposal di bidang teknologi pangan, 12 penelitian di bidang gizi, 6 di bidang sosial ekonomi budaya, 5 penelitian di bidang budidaya pertanian, dan 2 sisanya adalah penelitian di bidang peternakan.

Tidak ada komentar: