Jumat, 15 Juni 2012

Unsri Sediakan 600 Beasiswa Mahasiswa Miskin


ShutterstockIlustrasi
PALEMBANG, KOMPAS.com - Universitas Sriwijaya menyediakan kuota beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi untuk 600 orang pada tahun akademik 2012-2013. Demikian dikatakan Ketua Panitia Lokal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Zulkifli Dahlan.
"Kuota mengalami kenaikan dari 400 orang pada tahun 2011 menjadi 600 orang," ujarnya di Palembang, Rabu (13/6/2012).
Beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) itu diberikan kepada mahasiswa yang memiliki potensi secara akademik namun kurang mampu secara ekonomi.
"Penerima beasiswa akan bebas biaya pendidikan berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dari semester satu hingga delapan dan mendapatkan uang saku sebesar Rp600 ribu per bulan," ujarnya.
Ia meminta lulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merasa tidak mampu untuk aktif melapor ke Rektorat Unsri.
"Setelah dinyatakan lulus SNMPTN segeralah melapor ke rektorat agar diverifikasi oleh tim yang dibentuk Unsri karena beasiswa akan diberikan terhitung pelaksanaan

Prestasi Melorot, Beasiswa Bidik Misi Bakal Dicabut



KOMPAS.COM - Para mahasiswa penerima beasiswa bidik misi diingatkan untuk mempertahankan prestasi akademiknya. Pasalnya, ancaman pencabutan beasiswa akan diterima jika mereka tidak bisa memenuhi syarat yang ditentukan.
"Hanya dicabut hak beasiswanya, bukan didrop out. Karena mahasiswa memiliki hak untuk tetap kuliah," kata Rektor Universitas Negeri Jakarta, Bedjo Sujanto, di Jakarta (11/6/12).
Ia menjelaskan, kriteria pencabutan beasiswa adalah ketika indeks prestasi mahasiswa menurun di bawah standar selama dua semester berturut-turut. Selain itu, sesuai dengan filosofinya, hak beasiswa bidik misi juga akan dicabut jika mahasiswa bersangkutan ternyata tidak berasal dari keluarga yang benar-benar miskin.
"Setelah kita lakukan visitasi ternyata dia mampu secara ekonomi, atau tidak menunjukkan kepiawaiannya sebagai mahasiswa berprestasi

Kesempatan Beasiswa Dosen PTN dan PTS Sama


KOMPAS.COM - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim menegaskan pemerintah tidak membuat perbedaan dalam kesempatan memperoleh beasiswa bagi dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) ke luar negeri.

"Sekarang dosen perguruan tinggi negeri dan swasta punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan program beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri," kata Muslim Kasim di Padang, Minggu.
   
Ia menjelaskan, sepanjang dosen sudah punya tanda atau bukti diterima pada suatu perguruan tinggi di luar negeri, sudah dapat mengusulkan beasiswa ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
   
Pemerintah akan menanggung semua biaya kuliah dan biaya hidup selama menjalankan pendidikan pada perguruan tinggi yang diinginkan tersebut.

UPI Bandung Minta Tambahan Kuota Beasiswa Bidik Misi


KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Calon mahasiswa menunggu giliran mengembalikan formulir pendaftaran dan verifikasi dokumen penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/4). Hingga hari ketiga pengembalian formulir, calon mahasiswa yang mendaftar mencapai sekitar 7.000 orang.

TERKAIT:
KOMPAS.COM - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung meminta tambahan kuota mahasiswa untuk program beasiswa dari keluarga ekonomi lemah atau beasiswa bidik misi, karena tinggal 10 kursi tersisa dari 600 kursi yang dialokasikan.

Rektor UPI Sunaryo Kartadinata dalam konferensi pers menjelang ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 di Bandung, Selasa, mengatakan dari 600 kursi yang tersedia untuk jalur bidik misi, 590 kursi telah diisi melalui jalur undangan.

Menurut dia, UPI adalah salah satu universitas favorit yang menerima jumlah tertinggi mahasiswa program bidik misi secara nasional setiap tahun.
   
"Banyak yang minat melamar bidik misi di UPI. Dari kuota yang tinggal 10, bisa dipastikan masih ada puluhan dan bahkan ratusan peserta SNMPTN yang memerlukan beasiswa, karena itu kami meminta tambahan kuota bidik misi," kata Sunaryo.

Beasiswa Studi di Jepang untuk Lulusan SLTA


shutterstockIlustrasi.
KOMPAS.COM - Pemerintah Jepang kembali menawarkan program beasiswa untuk para siswa-siswi lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Professional Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2013 (April 2013). Beasiswa ini tidak ada ikatan dinas.

Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2013 telah dibuka pada 14 Mei 2012 dan akan ditutup pada tanggal 15 Juni 2012. Pelamar hanya bisa mendaftar 1 (satu) program dari S-1, D-3, atau D-2.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain lulus SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal 8,4. Calon pelamar program ini diutamakan yang lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996.

Setiap pelamar harus lulus dalam ujian tertulis, yakni

Dibuka, Beasiswa dari Seoul National University!


KOMPAS.COM - Seoul National University (SNU) menawarkan beasiswa untuk program S-1 dan S-2 untuk tahun akademik 2013/2014. SNU akan memberikan sebanyak 240 beasiswa untuk kedua program tersebut.
Adapun bidang studi diprioritaskan untuk menerima beasiswa ini meliputi Sains dan Pertanian, Administrasi Bisnis, Ilmu Pendidikan, Teknik, Humaniora, Sosial, Biologi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat (S-2), Administrasi Pemerintahan (S-2), dan International Studies (S-2).
Bagi yang berminat, skema beasiswa ini meliputi uang kuliah, tunjangan hidup, tunjangan asrama, serta tiket pulang. Aplikasi dibuka Juni - Desember 2012 dan informasi detail bisa dilihat dihttp://en.snu.ac.kr/apply/info

Perlukah Mengajarkan Calistung di Usia Dini?


KindyROOKegiatan bermain di KindyROO dilakuakn secara terarah.
Foto:

KOMPAS. COM - Tak sedikit orangtua yang bangga dengan kemampuan balitanya dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung). Mereka yakin anak yang diajarkan kemampuan calistung sejak dini lebih pintar dari anak seusianya.

Di tambah lagi, kini semakin banyak sekolah dasar yang mensyaratkan calon siswanya punya kemampuan calistung, kendati hal itu sebenarnya dilarang. Karena khawatir anaknya tidak bisa masuk ke SD favorit, para orangtua pun berlomba-lomba mengajari anaknya calistung, antara lain dengan memilih playgroup atau TK yang menjamin balita mahir calistung sebagai persiapan masuk SD.
Apabila minat membaca dan menulis anak sudah muncul sejak dini mungkin proses mengajarkan calistung pada anak menjadi lebih

Pemerintah Lalai Awasi Perbukuan



Robertus BelarminusFSGI dan FGII mengkritik atas beredarnya buku berkonter remaja terhadap anak Sekolah Dasar (SD). Kritik ini dilangsungkan di Kantor ICW di kalibata, Jakarta Selatan
KOMPAS.COM - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengkritik peredaran buku di Bandung dan beberapa daerah lainnya yang ditulis Forum Lingkar Pena (FLP) untuk kalangan siswa Sekolah Dasar (SD). Kedua federasi guru tersebut menilai, buku-buku itu tidak sesuai bagi siswa SD karena isinya lebih cenderung untuk kalangan remaja.
Ini tidak sesuai dengan anak SD. Menurut saya, pemerintah harus kembali memikirkan, bahwa banyak buku tidak berkualitas.
-- Retno Listyarti
Beberapa buku yang dikritik tersebut berjudul 'Tidak Hilang Sebuah Nama', 'Ada Duka di Wibeng', 'Syahid Samurai', dan 'Festival Syahadah'. Terkait hal itu, Sekjen FSGI Retno Listyarti, mengatakan, buku yang beredar tersebut tidak sesuai untuk siswa SD. Ia menyayangkan kelalaian dan lemahnya pengawasan pemerintah atas beredarnya buku tersebut.
"Ini tidak sesuai dengan anak SD. Menurut saya, pemerintah harus kembali memikirkan, bahwa banyak buku tidak berkualitas, mulai substansi isi dan untuk apa belajar dari hal itu. Kan bisa, misalnya, dengan buku yang membangun

Kamis, 14 Juni 2012

Indonesia Mengajar Kirim Angkatan Baru ke Pelosok


KOMPAS/BUDI SUWARNAFirman Budi Kurniawan (berdiri) sedang mengajar pelajaran menggambar dan Bahasa Inggris di sebuah bukit di tengah hutan di Dusun Beroangin, Malunda, Majene, Sulawesi Barat, Selasa (18/1/2011). Peserta program Indonesia Mengajar seperti Firman harus kreatif di tengah minimnya fasilitas pendidikan di lokasi penugasan.
KOMPAS.COM - Sebanyak 71 pengajar muda angkatan keempat mulai menuju lokasi mengajar di berbagai daerah Jumat dan Sabtu pekan ini. Mereka akan ditempatkan selama satu tahun di 71 SD di 10 kabupaten di sembilan provinsi.
Retno Widyastuti dari Indonesia Mengajar mengemukakan, para pengajar muda angkatan keempat yang direkrut Indonesia Mengajar ini terpilih dari 8.501 pelamar. Mereka yang terpilih akan mengabdi selama satu tahun, hidup bersama masyarakat, dan memperjuangkan anak-anak di berbagai pelosok untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
Setelah mengikuti pelatihan intensif selama tujuh pekan, para pengajar muda ini disebar ke Kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim (Sumatera Selatan), Lebak (Banten), Pulau Bawean (Jawa Timur), Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kepualauan Sangihe (Sulawesi Utara), Bima (Nusa Tenggara Barat), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), Maluku Tenggara Barat (Maluku), dan Fakfak (Papua Barat). Mereka menggantikan para pendahulunya yang akan menyelesaikan

Senin, 11 Juni 2012

Mengimplementasikan Budaya Kepemimpinan di Sekolah


Dunamis FoundationPelatihan implementasi budaya kepemimpinan di SDSN 12 Benhil, Jakarta Pusat.

Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) 12 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, yang menjadi sekolah negeri pertama berbasis karakter kepemimpinan di Indonesia, menggelar pelatihan Implementasi Budaya I. Pelatihan yang digelar beberapa hari lalu ini, diikuti oleh para guru, komite sekolah, serta staf administrasi SDSN 12 Benhil.

Implementasi Budaya I merupakan bagian dari penerapan program The Leader in Me, setelah sebelumnya ada Vision Day dan pelatihan The 7 Habits of Highly Effective Educators oleh Dunamis Foundation. Direktur Dunamis Foundation Andiral Purnomo mengatakan, The Leader in Me merupakan program membangun karakter anak didik sejak dini melalui pengembangan karakter kepemimpinan pendidikan

Kamis, 07 Juni 2012

45 Mahasiswa Raih Beasiswa Riset Pangan


ShutterstockIlustrasi
KOMPAS.COM - Sebanyak 45 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menerima bantuan dana penelitian Indofood Riset Nugraha. Program ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada peneliti unggul, khususnya dalam bidang yang terkait dengan ketahanan pangan nasional.
Direktur Indofood Franciscus Welirang mengatakan, Indofood Riset Nugraha (IRN) dipersembahkan guna mendorong dan mengembangkan budaya meneliti di kalangan generasi muda. Untuk melaksanakan program ini, Indofood menggelontorkan total biaya sebesar Rp 1,2 miliar.
"Kami berharap IRN dapat memotivasi mahasiswa agar terus berkarya mengembangkan ide dan pemikiran mereka melalui penelitian yang berkualitas, khususnya di bidang keanekaragaman pangan, yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," kata Franciscus, Rabu (30/5/2012), di Jakarta.
Para peneliti penerima bantuan adalah mahasiswa tingkat akhir dari berbagai jurusan yang akan melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir. Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama penelitian

Sabtu, 02 Juni 2012

Mendikbud. RUU PT Tak Melawan Kebebasan Akademik



RONY ARIYANTO NUGROHO
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar aksi menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi di depan Gedung Sate, Bandung, Selasa (10/4). Menurut mereka, jika RUU tersebut disahkan, nasib perguruan tinggi menjadi komersial yang membebani mahasiswa dengan biaya mahal.

TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menjelaskan, ditundanya pengesahan Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) oleh DPR disebabkan karena Kemendikbud menilai diperlukan penyempurnaan draft RUU-PT. Ia juga menolak anggapan sebagian pihak yang menolah RUU PT dengan alasan melawan kebebasan akademik.
Nuh menjelaskan, landasan awal dari RUU-PT adalah membuka secara luas kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik. "Apa iya RUU-PT mengekang kebebasan akademik? Saya rasa justru sebaliknya," kata Nuh, Jumat (8/6/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Dijelaskan Nuh, kebebasan akademik bisa dilihat dari diberikannya kewenangan penuh pada perguruan tinggi untuk mengembangkan akademik keilmuan di segala bidang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, setiap perguruan tinggi (negeri) juga diberikan keleluasaan untuk memilih jenis tata kalola keuangannya, otonom, atau semi otonom.
"Otonomi itu kan ada pada pengelolaan akademik, juga tata kelola keuangan," ujarnya.
Sementara itu, dengan semangat kebebasan mimbar akademik, kata Nuh, pihaknya

Pendidikan di Indonesia Memprihatinkan

Pendidikan di Indonesia saat ini kondisinya memprihatinkan, karena sekitar 21 persen sekolah dasar di kota kekurangan guru, kata Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan. “Kondisi serupa juga terjadi di desa dengan angka kekurangan guru sekitar 37 persen, dan di desa terpencil sekitar 60 persen. Kondisi itu akan semakin parah pada lima tahun ke depan, karena sekitar 75 persen guru sekolah dasar (SD) di Indonesia pensiun,” katanya di Yogyakarta, Jumat.
Oleh karena itu, menurut dia pada diskusi publik mengenai peran pemimpin muda dalam

Jumat, 01 Juni 2012

Pendidikan Tinggi Bisa Mencegah Pikun


Gejala demensia seperti kehilangan memori akan berkurang pada orang yang mengambil pendidikan tinggi. Menghabiskan waktu untuk membaca, mengeksplorasi buku dan mempersiapkan ujian memiliki manfaat fisik saat tua nanti.
Studi ini semakin memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bisa membantu memberikan perlindungan
atau melawan gejala dari stadium akhir suatu penyakit pada orang tersebut.
Dalam melakukan studi ini, peneliti dari University of Gothenburg menganalisa cairan